Feeds:
Pos
Komentar

Sombong

Diam, sombong

Bicara, sombong

Diam sambil bicara, sombong

Bicara sambil diam, sombong

Diam lalu bicara, sombong

Bicara lalu diam, sombong

Diam diam bicara, sombong

Bicara diam diam, sombong

Niat dengan ikhlas, sombong

Ikhlas seikhlas ikhlasnya keikhlasan, sombong

Dengan alasan apapun, sombong

Karena kadang tidak sadar kalau sedang sombong

Iqro’

AKu hanyalah orang yang teramat sangat sedikit sekali tahu dari sesuatu yang teramat sangat sedikit sekali.

Bahkan untuk memahami kata “Iqro'” pun aku masih belajar sampai sekarang dan belum selesai-selesai.

Atau mungkin aku memang bodoh seperti yang kau kira. Tapi tidak apa-apa. Setidaknya aku mau belajar dan belajar hingga aku menemuiMu.

Kebenaran

Yang dicari kebenaran.

Yang ditemui pembenaran.

Pembenaran yang seolah-olah kebenaran.

Lalu merasa benar-benar paling benar dengan pembenaran.

Membenar-benarkan yang menurutnya tidak benar.

Bahkan sampai dengan cara yang tidak benar.

Sebenarnya “Tidak ada yang benar-benar benar”

 

Kebenaran bukanlah kebetulan.

Jika kebenaran adalah kebetulan, maka kebenaran adalah sesuatu yang tidak disangka-sangka. Tidak disangka-sangka benar.

Apakah tulisan ini benar?

 

Pahlawan

Pahlawan secara umum adalah orang yang berjuang dengan gagah berani  bagi bangsa dan Negara. Bahkan untuk mengenang jasa-jasanya banyak nama pahlawan dijadikan nama jalan.

Pertanyaannya adalah, mengapa dijadikan nama jalan? Kita menghargai pahlawan dengan menginjak-injak, melindas-lindas dengan kendaraan, ada yang meludah, bahkan ada yang mipisin.

Telepon temannya, “Bro, lagi dimana?” , “Ahmad Yani.”, “Ngapain?” , “Pipis.!”. Tuh kan, Ahmad Yani dipipisin. Ada lagi orang yang kejebak macet, “Brengsek nih Ahmad Yani, Macetnyaaa ..agghhh!!”. Ahmad Yani yang disalahin. Apakah begitu menghargai pahlawan?

Kalau hanya diinjak-injak, dilindas, diludahi dan dipipisin, lebih baik nama jalan diganti dengan nama penjahat, koruptor atau sejenisnya. Misalnya Jl. Bapak Pembangunan, Jl. Gayus Tambunan, dan lain-lain. Jadi orang yang lewat jalan itu merasa sedang menyiksa dengan menginjak, melindas mereka. Dengan nama jalan tersebut akan menimbulkan efek positif, yaitu Pas macet, orang-orang tidak akan marah, karena senang lagi nyiksa penjahat. Kalau sepi, orang yang lewat jalan tersebut akan berjalan pelan-pelan, sayang kalau ngebut, efeknya mengurangi angka kecelakaan. Trus mumpung sepi, cari puter balik, pingin ngelewati lagi, biar puas nyiksanya.

Sebaiknya menghargai pahlawan itu dengan meneruskan perjuangannya dengan menjadikan bangsa dan Negara ini lebih baik dan baik lagi.

Hanya di Indontknowsia, menteri-menterinya itu teramat sangat tahan malu. Contohnya ada menteri pertanian yang tersandung kasus korupsi Impor daging sapi, tapi tidak mau mundur. Belum lagi menteri yang kemarin baru saja menyelenggarakan Unas (uang panas). Distribusi soal yang kacau hingga 11 propinsi terpaksa mundur jadwal ujiannya, adalagi soal buat anak buta tapi dikasih soal untuk anak normal, cadangan lembar jawab yang minim, dan lain-lain. Pokoknya kacaulah Unas tahun ini (1913). Tapi meski kacau begini, tetap saja menterinya tidak mau mundur. Bahkan pernah diwawancarai salah satu stasiun TV, presenternya ngasih pertanyaan “Kenapa bapak ga mundur saja?” dan dia jawab “Ini udah mundur (sambil berjalan mundur dua langkah, lalu maju lagi)”. Hebat memang menteri pencerdasan ini. Tahan malu sekali. “Tahan  malu itu harus!”ujar menteri N. Muh yang juga hampir satu almamater dengan presiden Brambang Prihatin ini. Dia beralasan kalau saya mundur, saya tidak dapat amplop dari megaproyek yang sudah direncanakan dengan Brambang Prihatin, yaitu membuat Institut baru di dua daerah dengan anggaran yang sudah ditaksir sebesar 40 T. Bahkan sudah diajukan dananya itu ke menteri keuangan, tapi karena tidak segera dicairkan maka menteri keuangan di pecat. Terus diganti dengan Pejabat sementera (Plt ) yang tidak lain adalah besan dari presiden yang diharapkan segera mencairkan dana itu.

Di negara Indontknowsia ini memang konsepnya mirip main catur, jadi menteri tidak bisa jalan mundur, bisanya miring. (sama seperti isi otaknya yang miring). Atau menteri berada dalam jalan satu arah. Jadi kalau mau mundur mesti cari puteran dulu. 😐 . Susah diatur langsung jadi korban.